• Sat. Oct 5th, 2024

SMA Negeri 2 Praya

Official Website

Ampih Pare

ByDian Iskandar Jaelani

Jan 24, 2023

Siang itu, ketika kami turun dari bus Studi Tiru MKKS SMA Se-NTB menuju SMAN 1 Situraja, kami disambut oleh atraksi tangkas dari Paskibra sekolah kemudian dilanjutkan oleh kepiawaian tari mirip Rudat yang dibawakan oleh anak-anak seni, setelah itu baru diakhiri oleh haturan shalawat selamat datang oleh anak-anak Remas sekolah.

Lalu, kami berjalan menuju sekolah yang jaraknya sekira 100 meter sambil diikuti oleh anak-anak yang tadi menyuguhkan tampilan terbaik mereka. Di gerbang sekolah, kami disambut lagi oleh prosesi selamat datang berupa tarian selamat datang khas Jawa Barat, habis itu diikuti oleh pantun penyambutan dan ucapan selamat datang dari tuan rumah yang disampaikan oleh bapak KCD Wilayah XIII Jawa Barat dan kepala sekolah.

Di sepanjang jalan masuk lingkungan sekolah, kami juga disambut hangat dan ramah oleh guru, tendik, dan anak-anak yang ikut di semua cabang ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebut, baik yang akademik maupun nonakademik. Dari wajah dan gestur mereka tergambar bahwa mereka memang anak-anak yang menikmati dan mengikuti kegiatan ekstrakuler dengan sungguh-sungguh, bukan dengan keterpaksaan ataupun hanya sekedar untuk seremonial penyambutan belaka. Sungguh atmosfir yang mengagumkan.

Sesampainya di ruangan kumpul, kami disambut juga oleh seluruh kepala sekolah di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII Jawa Barat. Acara dimulai seperti biasa, yaitu pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, penayangan profil sekolah, sambutan-sambutan, penampilan aksi terbaik siswa sekolah, pemberian cinderamata oleh pihak sekolah maupun tamu, dan penutup.

Setelah selesai acara penyambutan, kami kemudian bereksplorasi untuk menelisik sisi manajemen mutu, takola lingkungan, strategi peningkatan prestasi, dan peran serta komite dan alumni sekolah.

Selama saya di lokasi, ada satu hal yang menarik yaitu internalisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam bentuk program “Ampih Pare” untuk semua siswa tanpa kecuali. Program ini berupa masing-masing siswa diwajibkan untuk menanam padi di pot dengan memakai pupuk organik. Setelah prosesi penanaman selesai para siswa diminta untuk terus merawat dan menjaga tanamannya sampai panen tiba. Biasanya dari penanaman sampai panen menghabiskan waktu sekitar 3 bulan. Setelah padi siap dipanen, mereka menggunakan peralatan tradisional untuk mengetam sampai berwujud menjadi beras. Di hari panen tersebut, sekolah mengakomodasi prosesinya dengan meriah dan khidmat dengan mengundang masyarakat sekitar.

Dari program kearifan lokal di atas, secara tidak langsung bisa memupuk dan menanamkan rasa kebermilikan dan tanggung jawab dari siswa terhadap apa saja yang dimilikinya, sesederhana apapun itu. Keuletan, kesabaran, konsistensi, dan optimis yang mereka bangun selama menanam padi, dan itulah sebenarnya yang dihajatkan oleh pendidikan karakter, yang dibentuk dengan rasa senang, gembira, namun mencerdaskan dan membentuk.

SMAN Situraja mengajarkan bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin selama kita bersama-sama dan konsisten untuk melaksanakannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.